Sabtu, 11 April 2020

Battery / accu




A.      Pendahuluan
Sistim pengisian merupakan sumber bagi tersedianya listrik pada sepeda motor. Peralatan yang dipakai pada sistim pengisian sepeda motor adalah :
1. Generator atau pembangkit listrik.
2. Rectifier atau pengatur arah listrik.
3. Battery atau tempat penyimpanan listrik.


Pada unit kompetensi ini akan dibahas mengenai battery.

Batere adalah sumber listrik arus DC yang timbul melalui suatu reaksi kimia dan mempunyai waktu pakai yang relatif pendek. Battery adalah Suatu alat yang dapat menyimpan tenaga listrik melalui proses kimia, dan akan mengeluarkan arus (tenaga listrik) melalui proses kimia juga (disebut elektrokimia). Perbedaan battery (Storage Batteiry ) dengan Battery Element Kering yang digunakan pada lampu senter atau radio transistor ialah elemen kering tidak dapat diisi kembali (guna menyimpan tenaga listrik sehingga sudah tidak dapat digunakan lagi sedangkan pada battery (storage battery) dapat digunakan lagi setelah diadakan pemakaian dengan jalan mengisinya yaitu menyimpan tenaga dalam bentuk tenaga kimia.


B.      Bagian Batere
Kontruksi Battery terdiri dari beberapa sel dimana sel-sel ini mernbangkitkan tenaga listrik. Tiap sel terdiri dari beberapa plat ( lempeng), pemisah ( separator) dan cairan elektrolit.

1.1. KONTAK BATTERY
Kontak battery terbuat dari ebonit/damar sistetis dan bertugas memegangi sel dan menampung cairan elektrolit. Reaksi kimia terjadi di dalam kotak battery, sel-sel tersebut dihubungkan secara seri (kutup positip dari salah satu sel dihubungkan dengan kutup negatip dari sel lainnva) dengan demikian tegangan yang terbangkit sama dengan jumlah tegangan listrik tiap- tiap sel.Setiap sel sanggup membangkitkan listrik dengan tegangan listnik sebesar 2.1 volt. Jadi seandainya battery mempunyai 3 sel maka arus listrik yang terbangkit sama dengan 6.3 volt, atau bila mempunvai 6 sel maka arus listrik yang terbangkit sama dengan 12.6 volt.  Setiap sel rnempunyai lubang untuk mengisikan cairan elektrolit.

1.2. PLAT-PLAT
Terdapat 2 macam plat, yaitu plat positip dan plat negatip. plat ini berbentuk kisi-kisi terbuat dari timah hitam, atau campuran dari timah hitam dengan antimoni dan ditambahkan dengan bahan yang aktif, sehingga menambah daya penyimpanan arus.
Plat positip dipasang sebelah menyebelah dipisahkan oeh separator sehingga membentuk satu grup plat, atau disebut satu sel. Dalam satu plat (satu sel) terdapat satu plat negatip lebih banyak sehingga kedua ujung dari kumpulan plat-plat negatip lebih banyak sehingga kedua ujung dan kumpulan plat-pat tersebut adalah plat negatip. Material aktif dalam plat positip tidak tahan terhadap getaran dan sangat mudah membentuk gumpalan-gumpalan. Untuk mencegah hal tersebut plat positip diberi tutup dan serat gelas.

1.3. Separator(Pemisah)
Separator terbuat dan bahan non konduktor dipakai untuk memisahkan plat positif dan negatip agar tidak terjadi hubungan singkat diantara plat-plat. Pada separator terdapat lubang-lubang dan alur yang halus untuk memberikan jalan terhadap sirkulasi eiektrolit. Bahan separator misalnya : kayu, ebonit atau dari serat gelas.

1.4. Elektrolit
Elektrolit terbuat dan air sulingan (60,8%) dengan asam belerang (39,2%) dan rnempunyai berat jenis 1,26 dengan keadaan battery terisi penuh pada suhu 200 (1,28 pada daerah dingin). Apabila plat-plat telah terendam elektrolit sendiri mengadakan reaksi kimia sehingga mengakibatkan tenaga listrik. Battery atau Accu mempunyai fungsi yang penting dalarn instalasi. kelistrikan sepeda motor maka battery harus dapat melayani arus-arus bagi hal-hal berikut ini (Khusus untuk motor dengan sistim penyalaan battery) :

- Untuk penyalaan lampu-lampu pada waktu mesin dihidupkan
- Untuk keperluan tanda -tanda (Isyarat)


C.       Pemeliharaan Batere
Untuk menjaga agar battery berada dalam keadaan yang baik (selalu memberikan hasil yang optimal) maka harus diperhatikan hal-hal berikut
-  Harus dikontrol secara teratur apakah zat cair didalam battery cukup atau kurang.
- Bagian atas harus selalu bersih dan kering sebab kotoran dapat menyebabkan pengosongan dini.
-  Battery tidak boleh terlalu lama dikosongkan, battery yang sudah kosong harus segera diisi kembali.
- Cairan battery tidak boleh dikotori dengan kotoran, debu atau serbuk logam.
- Battery jangan sarnpai dimuat berlebihan, apabila battery penuh dan kita muat terus maka akan bermuatan lebih.

Umumnnya battery sepeda motor mernpunya tegangan 6 atau 12 volt dengan kapasitas antara 4-9 Amper-jam (AH). Pada sepeda motor pengeluaran-pengeluaran arus dari batere selalu diimbangi dengan pengisian dari spoel/dinamo, tetap apabila battery itu tidak dipakai terlalu lama maka karena adanya pengeluaran dengan sendirinya (self discharge) battery akan menjadi kosong, pengosongan battery ini akan semakin cepat apabila battery itu harus mengeluarakan arus tanpa adanya pengisian. Agar battery dapat digunakan kembali maka harus diisi kembali.

Pemeliharaan battery mempunyai arti yang sangat penting didalam menjaga agar battery awet dipakai. Kelupaan dalam melakukan tugas-tugas pemeliharaan dapat mengakibatkan rusaknya battery sehingga tidak dapat. dipakai dan harus diganti dengan  yang baru.

Battery yang sudah diisi penuh dan tidak dipakai maka lama kelamaan akan mengeluarkan isi rnuatannya dengan sendirinva, jadi berarti tidak bermuatan listrik lagi. Oleh karena itu setelah battery diisi penuh tidak boleh disimpan begitu saja untuk waktu yang lama. Pada pemakaian kendaraan tiap-tiap hari secara teratur haruslah tiap-tiap seminggu sekali mengadakan pemeriksaan terhadap battery.


D.      Pemeriksaan Batere

Cara yang umum untuk menentukan besarnya arus listrik didalam battery adalah dengan mengukur battery berat jenis dan cairan elektrolitnya. Hydrometer berdiri dan sebuah tabung gelas dan pelampung, dan pada pelampungnya dilengkapi dengan garis- garis skala. Apabila e!ektrolit dimasukan dalam tabung gelas tersebut, maka pelampung akan mengapung dan tinggi permukaan elektrolit pada pelampungan akan menunjukan garis-garis skala. disini ditunjukkan perbandingan berat antara elektrolit dengan air, atau berat jenis.


Gambar 1 Hidrometer berdiri





Jumlah tenaga listrik yang disimpan dalam battery dapat digunakan sebagai sumber tenaga listrik dinarnakan “Kapasitas Battery’. Untuk ini digunakan satuan Amper Jam yang dapat dilukiskan menurut persamaan berikut :

Am per Jam = Arus Pemakaian x Waktu Pemakaian

1. Pemeriksaan berat jenis dan volume jumlah air accu.
Pada waktu battery kekurangan elektrolit separator dari plat-platnya akan keluar/tidak terendam dalam cairan elektrolit yang umumnya ditunjukkan pada garis low/rendah. Akibat hal tersebut diatas maka akan timbul Sulfation pada plat-plat dan melemahnya separator. Sebaiknya bila elektrolit terlalu banyak akan tumpah akibatnya akan merusak chasis serta bagian-bagian lain pada sepeda motor.Untuk itu harus divolume/jumlah air accu dengan tepat. Berkurangnva cairan elektrolit tersebut dikarenakan oleh pengubahan menjadi gas. Pada waktu akhir charge maka perlu diperhatikan apakah ketinggian permukaan air accu selalu tepat Tambahkan cairan eiektrolit apabila cairan sudah menurun dan battery perlu dicharge kurang lebih 1 jam untuk bercampurnya air accu kemudian ukuran beratnva.

2 Pengukuran berat jenis elektrolit
Pengukuran dilakukan dengan jalan menggunakan hydrometer yaitu dengan jalan memasukkan ujung hydrometer pada lubang battere lalu tekan karet penghisap dan lepaskan perlahan-lahan kemudian baca skala yang ada pada tabung ala tersebut.Berat jenis air accu yang baik 1.20 - 1.280.

3. Periksa terminal-terminal battery dari endapan-endapan yang terjadi akibat reaksi battery dan periksa kekuatan dan kekerasan baut penguat pada ujung kutub- kutubnya.
Contoh Kapasitas battery adalah 6 Volt 6 AH (Amper Hour) Artinya Battery ini dapat memenuhi kebutuhan arus sebesar 6 Ampere selama 3 jam.Untuk Penyeteroman battery sebaiknya dengan pengisian 7 % dan kapasitas battery.


4. Pemeriksaan
- Pada battery konvensional, periksa gravitasi spesifik cairannya.
- Isi/charge battery bila “under-charge”.
Catatan:
- Bilamana akan mengukur tegangan battery setelah dicharge, biarkan dulu minimum 30 menit agar kita mendapat ukuran yang akurat, karena tegangannya berfluktuasi bila baru saja diisi.
- Gunakan voltmeter yang tingkat keakuratannya mencapai 0.1 V



Gambar 2 Pemeriksaan batere

E.        Pengisian pada battery
Proses yang terjadi pada batere adalah :
- Pengisian (charging), dan Generator dan Rectificer.
- Pembangunan (discharging), untuk ke beban (lampu dan lain-lain (penyalaan busi).

Bagian-bagian busi yang terdapat pada battery adalah:
- Plat elektroda positif (perioxide/Pb 02) dengan kutub positif (+).
- Platelektroda negative (timah hitam/Pb) dengan kutub negative(-).
- Plat pemisah (separator).
- Larutan asam sulfat H2S04.


  

Gambar 3 Struktur umum dari batere

Battery menghantarkan listrik pada terjadi reaksi kimia asam sulfur/electrolit diantara dua plat (lead peroxide dan lead). Sulfat dalam elektrolit berpadu dengan bahan plat, membentuk lead sulphate (battery discharged). Dengan mengalirkan arus listrik kembali ke battery, plat berubah kembali menjadi lead Perioxide dan lead (battery charge).
Berat jenis air battery akan berubah-ubah, saat battery sedang mengalami proses, hal ini tergantung dari kondisi perbandingan antara berat jenis asam sulfat dan air yang terjadi didalam elektrolit (air battery). Oleh karena itu proses pengisian battery harus dilakukan dengan tahapan kondisi berat jenis yang terjadi pada air battery.
Gambar 4 Reaksi kimia pada batere

Pada saat proses mengisi asam battery, proses elektrolisa memecah air menjadi komponen hidrogen dan oksigen, karena keduanya berbentuk gas, maka katup battery harus dibuka pada saat pengisian battery. Battery dilengkapi dengan lubang angin yang biasanya dirancang dalam bentuk slang untuk membuang gas yang dihasilkan selama pemakaian normal.
Battery disebut overchanged bila arus yang disupply ke battery berlebihan, gas keluar dari plat dan suhu elektrolit meningkat. Suhu yang semakin tinggi menyebabkan air yang hilang semakin banyak dalam waktu cepat hal ini dapat memperpendek usia battery. Bila ditinggalkan tanpa diperiksa lagi, menguapnya air dan elektrolit battery dan suhu yang tinggi akan merusak dan tidak dapat diperbaiki lagi.

Gambar 5 Proses pengisian batere

Karena battery sepeda motor selalu mengalami putaran siklus charging dan discharging, air dalam elektrolitnya mendidih. Pada plat yang terus menerus kena didihan air akan terbentuk timbunan kristal berwarna putih-proses ini disebut sulfation (lead sulfate). Kristal putih lead sulfate ini sifatnya tidak seperti lead sulfate akibat discharging, sangat sulit untuk mengubahnya menjadi lead peroxide dan lead lembali. Hal ini merusak dan memperpendek usia battery dan tidak hanya terjadi bila kandungan elektrolit battery pada level rendah, tetapi juga terjadi bila battery dalam keadaan discharged untuk waktu yang lama.

Cara Pengisian pada Batere
- Angkat battery dan boxnya dan sambunglah battery pada “battery charger”.
-Sambung kabel (+) charger ke terminal (+) battery.
-Sambung kabel (-) charger ke terminal (-) battery.
- Battery konvensional:
- Buka katup pengisi dan masing-masing sel untuk membebaskan gas.
- Bila level elekrolitnya rendah, tambahkan air destilasi sampai mencapai UPPER LEVEL.


Gambar 6 Pengisian Batere
Perhatian:
- Battery menghasilkan gas hidrogen yang dapat menjadi sangat eksplosif. Jangan merokok atau ada sumber api di dekat battery, terutama pada saat sedang mengisi.
- Tekanlah tombol ON/OFF pada chargernya, buka pada batterynya/terminalnya. Bila kabel dalam keadaan tidak tersambung ataupun tersambung pada terminal battery selagi mengisi, bunga api dapat meloncat dan membakar gas tersebut.
- Battery harus selalu dipindahkan/diangkat dan boxnya pada saat mengisi, bila tidak elektrolitnya dapat tercecer dan meyebabkan kerangka /komponen karatan.
Battery Konvensional:
Arus pengisian (charging current) harus dibawah 1/10 dan kapasitas battery sendiri. Misalnya : battery 12 Ah, arus pengisiarlnya harus 1 .2 A. Baterry harus diisi sampai gravitasi spesifiknya menjadi 1.27 1.29 pada 20 derajat Celcius (68 derajat Farenhaed).

                                                                                                                                                             Gambar 7 Waktu pengisian standar

0 komentar:

Posting Komentar